Monday 27 April 2020

Ceramah Buya Yahya "Cerita sahabat nabi yang sangat dicintai Rasulullah dan sangat mencintai Rasulullah Sayyidina Bilal bin Rabah"


Cerita sahabat nabi yang sangat dicintaiRasulullah dan sangat mencintai Rasulullah Sayyidina Bilal bin Rabah


Sayyidina Bilal bin Rabah disaat Rasulullah setelah Rasulullah meninggal beliau menghadap kepada Sayyidina Abu Bakar As Siddiq dan berkata wahai Khalifah  Aku minta izin,
Sayyidina Abu Bakar As Siddiq: minta izin apa?
Sayyidina Bilal Bin Rabah: Tolong Izinkan Aku untuk tidak azan lagi.
Sayyidina Abu Bakar berkata: Wahai Bilal Aku tidak akan menurunkan orang yang pernah  diangkat oleh Rasulullah. 
Sayyidina Bilal Bin Rabah: diulangi lagi wahai Abu Bakar tolong izinkan aku untuk tidak azan lagi.
dijawab oleh sayyidina Abu Bakar:  tidak kecuali engkau punya alasan, alasanmu apa kok minta untuk tidak adzan lagi. 
Sayyidina Bilal Bin Rabah: akhirnya memberikan alasan dibarengi dengan derainya  air mata  tiba-tiba  Sayyidina melihat ke Menara, lalu melihat ke kuburan Nabi Muhammad, yang dulu adalah kamar Nabi Muhammad, melihat ke Menara dan melihat ke kubur dan berkata Wahai Abu Bakar kebiasaanku dulu di waktu Nabi Muhammad hidup adalah sebelum waktu salat aku membangunkan Nabi Muhammad Aku datang ke tempat Nabi Muhammad dan berkata Ya Rasulullah  waktu salat dan kadang Nabi Muhammad dia datang ke tempatku lalu berkata Bilal waktu salat kemudian setelah itu aku bersama Nabi Muhammad  mendekat ke Menara  dan aku naik Nabi Muhammad melihatku lalu aku menghadap ke kiblat sebelum aku adzan selalu menoleh kepada Nabi Muhammad yang di tempat itu kemudian aku melakukan adzan dan setelah itu aku turun disambut oleh Rasulullah dan itu aku lakukan sehari 5 kali dan berulang-ulang sehingga sungguh suasana keadaan itu mengingatkan  aku kepada Rasulullah sehingga aku tidak mampu melakukan lagi azan saat ini wahai Abu Bakar. (nostalgia dengan Rasulullah Akhirnya) 
Sayyidina Abu Bakar As Siddiq: pun meneteskan air mata dan berkata kalau memang alasanmu seperti itu wahai Bilal boleh boleh.

akhirnya Sayyidina Bilal pergi ke Syam pergi ke Syam beberapa hari bahkan beberapa bulan cukup lama tiba-tiba suatu malam Sayyidina Bilal bin Rabah bermimpi ketemu Rasulullah yang saat itu rasulullah menegurnya ditegur oleh Rasulullah Dalam Mimpi ya Bilal Wahai Bilal alangkah kerasnya hatimu lama kau tidak kunjung  kepadaku wahai Bilal saat itu Sayyidina Bilal terbangun menangis  dengan tangis yang sangat hingga para keluarganya ketakutan ada  apa Bilal Ada apa Bilal menangis seperti tidak biasanya menangis yang luar biasa.

Sayyidina Bilal hanya bisa berkata:  sungguh saat ini aku merasakan rasa takut yang sangat yang aku tidak pernah takut seperti saat ini.
Keluarga: memangnya kenapa kamu wahai Bilal
Sayyidina Bilal Bin Rabah: aku aku  aku  bermimpi ketemu Rasulullah.
Keluarga: Rasulullah kenapa?
Sayyidina Bilal Bin Rabah: aku ketemu Rasulullah dan ditegur “wahai Bilal alangkah keras dan gersang hatimu mana kerinduanmu kepadaku lama kau tidak berkunjung kepadaku” aku takut ditinggal oleh Rasulullah takut ditinggal Rasulullah akhirnya para keluarga Sayyidina Bilal mengatakan

Keluarga: Bilal kelihatannya memang waktunya engkau ziarah kepada Rasulullah maka Pergilah.

Pergilah Sayyidina Bilal bin Rabah dengan kendaraannya riwayat onta atau   kuda dan riwayat keledai berjalan  Sayyidina Bilal bin Rabah  ke Madinah dan sungguh perjalanan indah karena menuai Kerinduan menuju orang yang sangat dicintai menuju Kubur nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam  berjalan Sayyidina Bilal dengan perjalanan yang tidak kenal lelah yang tidak pernah kenal lelah berjalan dan tidak mau istirahat karena yang ada di hati Sayyidina Bilal adalah segera sampai ke Madinah berjalan dan berjalan hingga disaat Sayyidina Bilal memasuki kota Madinah maka terlihatlah bukit-bukit maka di saat itu air mata sudah mulai  mengucur Sayyidina Bilal sadar bahwasanya bukit-bukit itu adalah bukit yang pernah di saksikan oleh Sayyidina Bilal bersama Rasulullah mulai menangis Sayyidina Bilal berjalan  dengan derai air mata  dan  di saat Sayyidina Bilal  memasuki kota Madinah  sungguh tangis semakin keras  tangis Sayyidina Bilal semakin kuat Sayyidina Bilal tidak melihat pojok kota kecuali melihat Rasulullah tidak melihat bangunan kecuali melihat Rasulullah tidak melihat hamparan kecuali melihat Rasulullah Karena kenangan indah bersama Rasulullah benar-benar Membekas Di Hati Sayyidina Bilal bin Rabah  sehingga   tangis dan Tangis semuanya yang ada di Madinah mengingatkan Rasulullah berjalan Sayyidina Bilal bin Rabah menuju Kubur nabi Muhammad  Shallallahu Alaihi Wasallam hadirkan diri Anda bersama Sayyidina Bilal saat ini Sayyidina Bilal menuju Kubur nabi Muhammad dan setelah itu Sayyidina Bilal terduduk dan mengucapkan salam akan tetapi salam orang yang  sudah kehabisan suara  karena suara  Sayyidina Bilal sudah dihabiskan kerinduannya sepanjang perjalanan Sayyidina Bilal hanya bisa mengucapkan dengan suara lirih Parau dan

Sayyidina Bilal Bin Rabah berkata: Assalamualaika Ya Rasulullah Assalamualaika Ya  Habiballah Assalamualaika ya nabi Allah.
 
Sayyidina Bilal terduduk di hadapan Kubur nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dengan deraian air mata dan tiba-tiba di saat itu ada yang menepuk kepala Sayyidina Bilal bin Rabah Bilal Sayyidina Bilal bin Rabah menoleh dan setelah dilihat ternyata Saidina Abu Bakar  As Siddiq dan Sayyidina Umar Bin Khattab lalu Sayyidina Bilal berdiri dan ditegur oleh Khalifah Abu Bakar

Sayyidina Abu Bakar As Siddiq: wahai Bilal kau menangis dan tangismu tidak seperti biasa.
lalu Sayyidina Bilal berkata: Wahai  Khalifah tubuh aku saat ini merasakan takut yang sangat.
Sayyidina Abu Bakar As Siddiq: takut apa Bilal.
Sayyidina Bilal Bin Rabah: aku merasakan takut.
Sayyidina Abu Bakar As Siddiq: takut apa?
Sayyidina Bilal Bin Rabah: takut ditinggal oleh Rasulullah.
Sayyidina Abu Bakar As Siddiq: Memangnya kenapa engkau melakukan dosa apa?
Sayyidina Bilal Bin Rabah: aku bermimpi ketemu Rasulullah, Rasulullah menegurku “Bilal alangkah kerasnya hatimu mana kerinduanmu  lama engkau tidak pernah kunjung kepadaku” ini kalimat yang aku rasakan Kalimat yang ku pahami dalam mimpi itu sungguh aku takut ditinggal oleh Rasulullah.
kemudian Sayyidina Abu Bakar menghibur: wahai Bilal ketahuilah air mata yang yang pernah menangis karena rindu kepada Rasulullah tidak akan ditinggal oleh Rasulullah dan engkau adalah orang yang tidak pernah ditinggal  oleh Rasulullah.
Sayyidina Bilal Bin Rabah: benarkah begitu wahai Abu Bakar?
Sayyidina Abu Bakar As Siddiq: ya Engkau adalah orang yang tidak akan ditinggal oleh Rasulullah.

maka bergembiralah Sayyidina Bilal bin Rabah dan merangkul Sayyidina Abu Bakar As Siddiq dan redalah air matanya Bilal kemudian setelah air mata reda  ngobrol tiba-tiba.

Abu Bakar berkata: Bilal mumpung kamu di Madinah Bagaimana kalau kamu azan  lagi?

tiba-tiba Sayyidina Bilal di saat mendapat tawaran azan itu Sayyidina Bilal menoleh ke Menara lalu  melihat ke Kubur nabi Muhammad air mata yang sudah terhenti itu mulai berderai lagi melihat ke Menara lalu melihat ke kubur lalu menggelengkan kepala.

Sayyidina Bilal Bin Rabah: tidak wahai Abu Bakar tidak wahai Umar aku belum kuat untuk adzan Kenangan Kenangan bersama Nabi Muhammad.

kemudian tidak lama kemudian ada anak-anak kecil dua anak kecil datang kepada Sayyidina Bilal bin Rabah membonceng tangan kanan Sayyidina Bilal bin Rabah yang satu di lengan kiri tangan  Sayyidina Bilal dan  berkata.

Sayyidina Hasan dan Husein: Hai Tukang adzan kakekku.

terkaget Sayyidina Bilal lalu menoleh ternyata di kanannya Sayyidina  Hasan dan dikiranya Sayyidina Husein  Sayyidina Bilal betul-betul kaget dan mengangkat tangannya ya Allah terima kasih  aku rindu kepada kekasihmu Nabi Muhammad yang telah engkau kirim kepadaku orang yang sangat dikasihi kekasihmu Nabi Muhammad kemudian Sayyidina Bilal menghadap kepada Sayyidina Hasan dan Sayyidina Hasan diberdirikan dan Sayyidina Husein diberdirikan lalu Sayyidina Bilal melihat wajah Sayyidina Hasan kemudian  melihat kaki Sayyidina Husein berpindah kepada wajah Sayyidina Hasan menoleh lagi ke kaki Sayyidina Husein karena ketahuilah wajah  Sayyidina Hasan sangat mirip dengan Rasulullah dan kaki Sayyidina Husein sangat mirip dengan Rasulullah sehingga Sayyidina Bilal menoleh menoleh ke wajah yang sangat mirip dengan Rasulullah menoleh kepada kaki yang sangat mirip dengan Rasulullah setelah itu dipeluk lah dua anak kecil ini 2 anak kecil ini dipeluk oleh Sayyidina Bilal dengan derai air mata Ya Rasulullah sungguh bau keringat mu kutemukan di cucumu Ya Rasulullah sampai keringatnya mengingatkan Rasulullah luar biasa itulah makna kecintaan kepada Rasulullah tiba-tiba tidak lama kemudian,

Sayyidina Hasan dan Husein: Kok ngomong Bilal Aku kangen pengen dengar suara adzan mu Gimana kalau kamu adzan? 
Sayyidina Bilal bingung menoleh ke wajah Sayyidina Abu Bakar  menoleh ke wajah Sayyidina Umar Akhirnya.
Sayyidina Umar dan Abu Bakar mengatakan: lakukan.

hubungan antara sahabat nabi dengan Rasulullah biarpun anak kecil dihargai oleh Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar lakukan  kemudian Sayyidina Bilal menoleh.

Sayyidina Bilal Bin Rabah: wahai Hasan dan Husein sebelum engkau meminta Khalifah dan wakilnya untuk meminta untuk azan aku tolak  tapi karena kali ini yang meminta dirimu wahai Hasan dan Husein  cucu Rasulullah Aku tidak berani menolak sebab jika aku menolak permintaanmu saat ini ini aku takut ditolak untuk adzan di depan Rasulullah Saat di surga nanti.

ya Allah dihubungkan dengan  Rasulullah. di tentukanlah waktu adzan nya Sayyidina Bilal bin Rabah waktu sudah ditentukan dan beberapa orang Sudah pada datang Kapan mulai adzan datanglah waktu dalam riwayat waktu sahur subuh  orang pada nunggu mana Bilal  tiba-tiba ada yang berdiri di saat sudah waktu salat orangnya berdiri orangnya memang hitam tapi memancar dari kehitamannya ini kecintaan kepada Rasulullah orang pada melihat Sayyidina bilal yang berdiri di tempat yang biasanya dulu berdiri Sayyidina Bilal bin Rabah maka suasana itu telah mengingatkan kepada  Rasulullah  sehingga mulai berjatuhan air mata dari orang yang hadir di tempat itu kemudian Sayyidina berjalan dan berjalan Sayyidina Bilal tidak berubah seperti dahulu maka semakin kuat Kenangan mereka kepada Rasulullah yang hadir di masjid mulai pada nangis  dan berjalan  Sayyidina Bilal memecah barisan kemudian  menuju ke Menara  saat naik menara mereka semakin kuat bahwasanya seperti  inilah yang pernah  disaksikan dulu bersama Rasulullah  Sayyidina Bilal Di atas rumahnya berderai air matanya Sayyidina Bilal ke tempat yang biasanya Rasulullah ada di tempat itu Sayyidina Bilal hanya bisa menutup matanya dan membasuh air matanya Aku dulu pernah melihat Rasulullah nangis orang yang hadir di masjid dibarengi dengan Sayyidina Bilal bin Rabah sehingga disebutkan bahwa tidak ada tangis melebihi tangis di Madinah pada saat itu akhirnya Sayyidina Bilal memulai adzannya

Sayyidina Bilal Bin Rabah: Allahuakbar Allahuakbar…

suara ini terdengar dimana-mana dan sungguh berbarengan dengan suaranya Bilal ini serempak orang orang yang ada di situ terdengar suara  tangis dari Jamaah  Sayyidina Bilal pun melanjutkan adzannya Allahu Akbar Allahu Akbar para jamaah sambil menjawab adzan Sayyidina Bilal sambil menangis bahkan ada di antara mereka yang berjatuhan pingsan apa yang  menjadikan mereka menangis apa yang menjadikan mereka seperti itu ingat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam karena semua yang terjadi disaat itu mengingatkan  kenangan Nya kepada Rasulullah hingga di luar masjid pun ibu-ibu yang belum sempat  datang  mendengar suara Sayyidina Bilal bin Rabah bergegas datang ke masjid lalu berkata apakah Rasulullah di bangkitkan lagi karena dulu disaat mendengar suara bilal mesti ada Rasulullah jadi di saat mendengar suara bilal yang sudah lama hilang seolah-olah Rasulullah hadir kembali sehingga mereka bertanya-tanya apakah Rasulullah di bangkitkan lagi di jawab oleh orang-orang yang ada disitu tidak itu suaranya bilal dan orang-orang itu sambil menundukan kepala “ohh suaranya bilal Sayyidina Bilal melanjutkan Adzan beliau dan sampailah adzan beliau.

Sayyidina Bilal Bin Rabah: asyhadu alla ilaha illallah… asyahadu anla ilaha illallah…

suara tangis semakin ramai hingga sampailah bilal bin rabah pada kalimat  asyhadu anna Muhammad Rasulullah.
hilanglah suara Sayyidina Bilal ternyata Sayyidina Bilal terpingsan di saat menyebut kalimat Muhammad Rasulullah dan ternyata pada saat itu pun di barengi dengan orang-orang yang seperti Sayyidina Bilal pada jatuh sehingga saat tersadar.

Sayyidina Bilal berkata: lanjutkan aku tidak mampu melanjutkan.

MasyaAllah ini adalah makna kecintaan tinggal kita melihat di saat kita membaca nama Nabi Muhammad disebut seperti apa kerinduan kita kepada Rasulullah inilah hanya sebagai perbandingan biarpun tidak sebanding minimal kita ngoreksi bagaimana saat di sebut Nabi Muhammad, bagaimana kalau disebut tentang Nabi Muhammad kita nomor satukan, kita utamakan di rumah kita kita utamakan di dalam kehidupan kita Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Al-mar'u Ma'a man Ahabba





Follow : 
@ahdankusumayudha 
@ahdanbayukusumayudha

Youtube: Ahdan Yudha
https://www.youtube.com/channel/UCjOYOT608W0IxdVcCJoXDRA

Facebook: Ahdan Bayu Kusuma Yudha


EmoticonEmoticon